Generasi muda takut akan Tuhan adalah harapan gereja dalam membangunan kehidupan berbangsa dan bernegara.Baik buruknya suatu negara bisa dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara,Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat serta memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, menjauhi ancaman bahaya narkoba dan psikotropika
Untuk mewujudkan hal tersebut Selasa,(30/5/2017) Departeman Pemuda Anak (DPA) Gereja Bethel Indonesia (GBI) Wilayah Minahasa Utara (Minut) menggelar sosialisasi anti narkoba dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR)
Kedua kegiatan positif bagi anak-anak muda ini digelar hanya satu hari dan terbagi dua sesion, utnuk sesi pertama sosialisasi bahaya narkoba yang dimulai pukul 16.00 WITA, tampil sebagai pembicara Rullty Takaonselang dari BAN (Badan Anti Narkoba) Laskar Manguni Indonesia (LMI)
Sosialisasi ini mendapat perhatian penuh dari peserta yang sebagian besar merupakan pelajar SMP/SMU serta pemuda remaja gereja se kabupaten minut
Bahkan sosialisasi anti narkoba yang dilaksanakan di Gereja GBI Warukapas Desa Warukapas Kec Dimembe dihadiri langsung Ketua BPD GBI Sulut-GO Pdt verro Tunas yang dalam sambutan nya
“Banyak cara yang dipakai pengedar narkoba dalam menjerumuskan generasi muda. misalnya bentuk obat yang sudah dirubah sedemkian rupa serta cara penyebarannya. sangat memprihatinkan sekali. Dan ini harus kita perangi, perkuat iman percaya kepada Kristus,” .
Ketua BPD mengimbau bagi generasi muda, agar menjauhi narkoba dan mengejar cita-cita untuk membangun bangsa.
“Hidup adalah pilihan. Kita pilih narkoba berarti kita siap mati, sebaliknya kita hidup tanpa narkoba berarti kita meneruskan cita-cita bangsa,” imbau nya
Sementara, Rully Takaonselang usai sosialisasi mengatakan kepada awak media bulawanews.com
“Intinya begini ada beberapa faktor anak-anak muda menyalahgunakan narkoba, yang pertama adalah faktor SDM, karena tidak bisa dipungkiri anak-anak muda karena ingin hidup ngetrend dengan gaya-gaya modern dan mereka tidak paham ancaman hukuman dan bahayanya,”
“Prinsipnya mereka kurang paham tentang narkoba dan efek bahayanya,makanya perlu dilakukan sosialisasi yang diadakan oleh instansi terkait seperti BNN,”
“Tetapi itu perlu dibantu berbagai kelompok masyarakat, kami dari BAN LMI sudah mengambil ambil bagian untuk sosialisasi sebagai bentuk tindakan pencegahan dan juga rehabilitasi para pengguna narkoba,” ujar aktivis anti narkoba yang selalu diundang sebagai pembicara pada acara-acara sosialisasi narkoba
Bukan hanya memberikan materi sosialisasi bahaya narkoba, tetapi BAN LMI juga mengadakan tes urine kepada 10 orang peserta masing-masing pria 5 dan wanita 5 kemudian hasil yang didapat semua negatif
Sementara, ketua DPA GBI Minut Pdm Verron Mocodompis-Rambitan sangat berterima kasih kepada BAN LMI yang telah hadir dan memberikan arahan. Demikian juga dengan BPD GBI Sulut-GO yang mendukung penuh acara sosialisasi sehingga kegiatan berjalan dengan baik.
“Pada intinya kita melakukan sosialisasi ini, untuk menjauhkan genarasi muda dari bahaya narkoba yang jelas akan membawa kesengsaraan,” tutup nya
Tim liputan bulawanews.com