Gereja Sehat Memiliki Jawatan

Guna menghasilkan gereja yang sehat dan jemaat yang dewasa, maka sejumlah syarat yang sesuai dengan Alkitab musti dipenuhi oleh gereja yaitu salah satunya mengalami memiliki jawatan-jawatan. Hal itu disampaikan nara sumber Ps. Juan Mogi, Gembala Sidang GBI Gilgal, Jakarta pada sesi 5, Konferensi Gembala dan Pemimpin 2017 di GBI Nafiri Allah, Jakarta-Barat (Selasa, 25/7).

Ia kemudian mengutip nats Efesus 4:11-15 “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,………..”.

Jawatan yang dimaksud Ps. Juan masing-masing : 1. Rasul dengan tugas sent and build yang artinya memulai (penginjilan) dan menyelesaikan (membangun gereja). Ia mengamati banyak yang memulai namun tidak diselesaikan. 2. Nabi yang memiliki kemampuan perceive dan direct yang artinya melihat (ke depan) dan mengarahkan (jemaat/gereja).

  1. Penginjil memberikan kotbah yang menyentuh jemaat (reach). 4. Gembala (care and feeding), merawat jemaat dan memberikan makanan (rohani). Jika tidak dilakukan dengan benar, maka jemaat akan pindah. 5. Pengajar (teach), membangkitkan jawatan-jawatan di gereja (mengajarkan Firman Tuhan).

Untuk mencapai hal diatas, Ia menjabarkan unsur-unsur penunjang yaitu Pertama, SIAPA [WHO]. Sebuah gereja perlu diperhatikan seorang pemimpin yang juga memiliki hati seorang bapa. Selanjutnya, kualitas perekrutan (pelayan Tuhan, pengerja gereja) akan menentukan kemajuan sebuah gereja. Setidaknya terdapat lima persyaratan masing-masing : character (karakter).

Chemistry (apakah mereka cocok atau bisa kerja-sama dengan pemimpin atau gembala), competency (apakah mereka memiliki pandangan yang sama dengan pemimpin atau gembala), culture (budaya), connectedness (nyambung atau cocok dengan pemimpin/gembala).

Selain itu, seorang pemimpin atau gembala perlu mendengarkan masukan-masukan, teguran dari pihak lain. Tidak kalah penting, sparring partner misalnya istrinya. Guna memantau perkembangan (jumlah) jemaat, gereja perlu membuat statistik jumlah jemaat yang hadir.

Kedua, WHERE [Dimana]. Artinya dimana posisi pertumbuhan (rohani) pelayan Tuhan. Ia kemudian membagi menjadi dua poin yaitu : A. Fase sel : bayi (masa bulan madu, penuh keriangan, pergi bersama dan lain-lain).Anak (mulai ada  konflik). Remaja (mulai ada kesatuan). Pemuda (masa untuk bergerak). Dewasa (masa multiplikasi). B. Fase organisasi sama perkembangannya dengan fase sel.

Ketiga, WHAT [Apa]. Aapa yang musti dikerjakan sekarang ? : 1. Stop (berhenti) :  apa saja yang musti dihentikan saat ini (sesuatu yang tidak efisien). Ia mencontohkan, Alm. Steve Jobs menghentikan produk-produk Apple yang menguntungkan. 2. Start (mulai) : ada (orang) yang takut gagal ketika akan memulai mengerjakan sesuatu yang baru.

  1. Try a new things (mencoba melakukan sesuatu yang baru), misalnya menyediakan ruangan yang besar untuk anak-anak sebagai ruang ibadah, merancang variasi acara-acara di gereja. 4. Melakukan sesuatu pekerjaan dengan efektif dan efisien. 5. Bisakah kita relevan (nyambung) antara kita dengan generasi muda ?. 6. Berbuah.

Keempat, WHEN [Kapan] melakukan suksesi kepada generasi muda. Kelima, WITH ? [Dengan siapa] kita bekerja-sama membentuk jaringan. Keenam, WHY [Mengapa] menjadi gembala ?. Karena mengasihi Tuhan dan orang lain.

Ketujuh, WISH [Apa yang diharapkan], milikilah mimpi yang besar sebagai pemimpin. Kedelapan, HOW ? [Bagaimana caranya], Bagaimana kita bisa melakukan sesuatu hal dengan lebih baik [excellent] ?. Misalnya, seorang pemimpin hadir di suatu lokasi acara atau pelayanan tepat waktu dan lain-lain.Sesi dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ps. Edward Supit dengan tema “Healthty Balance

Sumber Berita Bethel

 

Komentar Facebook

Komentar

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi *

*

x

Berita Lainnya

Sri Tanti Angkara Sampaikan Duka Cita Mendalam di Rumah Duka Fredy Wong

BULAWANEWS.COM, KOTAMOBAGU –  Sri Tanti Angkara (STA), istri Kepala BP2MI RI Benny Rhamdani, menunjukkan rasa ...