Indonesia darurat narkoba bukanlah slogan semata. Fakta menunjukan, selain pengguna sudah mencapai 5 juta orang, juga menyasar semua kalangan masyarakat. Kini, tidak ada segmen masyarakat yang bebas dari narkoba, dari aparat keamanan, birokrat hingga pemuda, remaja dan anak
Dalam konteks pencegahan,Departemen Pemuda Anak Gereja Bethel Indonesia (DPA GBI) SulutGo melalui Bidang Penanggulangan Narkoba mengambil bagian dengan melakukan Sosialisasi Bahaya Narkoba Bagi Generasi di Kabupaten Sangihe tepat nya di Gedung GBI Betania Tahuna, Jumat (15/9/2017) di sela-sela Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil)
Menjadi narasumber dalam kegiatan itu yakni oleh Salah Seorang Penyuluh Badan Anti Narkotika Laskar Manguni Indonesia (BAN LMI) yakni Rully Takaonselang.Dalam Materinya Takaonselang Menjelaskan Aspek-aspek Narkoba dari Segi sisi negatifnya, maraknya peredaran narkoba dikalangan remaja menjadikan para generasi rentan terkena efek negative Dari Zat Tersebut.
Takaonselang Menambahkan Semua Zat Yang sifatnya Memilki adiktif dan membuat ketergantungan itu dikatakan Narkoba. Narkoba itu memiliki 3 efek jahat yakni, stimulant, depresan dan halusinogen.
“Semua zat-zat narkoba tersebut sudah dituangkan dalam undang-undang nomor 35 tahun 2009”baik dari jenisnya,efeknya maupun dampak buruk bagi tubuh dan kehidupan manusia, papar nya dalam acara tersebut.
Antusias yang tinggi dapat dilihat dari para pemuda remaja GBI yang hadir dengan serius mengikuti tiap materi yang disampaikan oleh narasumber tentang narkoba dan bahayanya. (TIM)