Museum AH Nasution. Nama inilah yang disematkan kepada bangunan sederhana di Jalan Teuku Umar 40 Menteng, Jakarta Pusat.
Jenderal Besar Abdul Haris Nasution memang bukan salah satu korban tewas dalam peristiwa berdarah Gerakan G-30S/PKI pada 1965. Namun putri tercintanya, Ade Irma Suryani yang baru berusia 5 tahun, tewas dalam peristiwa tersebut di gendongan ibunda tercinta.
Berada di museum ini, Anda akan dibawa kembali mengenang perjalanan pahit yang menimpa bangsa Indonesia. Barang-barang pribadi milik keluarga besar AH Nasution pun dipamerkan.
Anda yang belum lahir pada 1965 pun bisa melihat secara jelas bagaimana peristiwa berdarah itu terjadi. Sebab, di museum ini terdapat diorama saat penyerangan pasukan Cakrabirawa terjadi.
Bahkan, bukti bekas-bekas tembakan peluru saat peritiwa berdarah itu terjadi masih terlihat jelas di dinding-dinding museum. Saat masuk ke kamar tidur utama sang Jenderal pun, sebuah bekas selongsong peluru masih terlihat jelas di sana.
Tak hanya belajar sejarah, Anda akan merasakan bagaimana besarnya jasa para pahlawan bangsa saat berkunjung ke sini. Tidak perlu merogoh kocek karena tidak dipungut biaya untuk masuk ke museum ini.
Sumber Liputan 6.com