Mendekati Natal dan Tahun Baru , harga komoditas pangan telur ayam merangkak naik. Kenaikan harga dipicu meningkatnya permintaan masyarakat.
Kenaikan harga sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Secara bertahap harga telur yang semula Rp 51.000 per bak naik menjadi Rp 60.000 per bak. Sesuai pantauan Bulawanews.com dibeberapa penjual di pasar traditional. Bahkan diperkirakan kenaikan harga akan terus terjadi hingga awal tahun 2018 mendatang.
Seperti dikemukakan Jemi Yamis (50), pedagang toko telur dan pakan ternak di Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, kenaikan harga terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Kenaikan harga ini disebabkan harga jual dari peternak sudah tinggi. ”Harga sudah naik dari kandang lokal, karena ini kali tidak masuk telur dari derah lain, namun setiap hari saya masih bisa memenuhi permintaan pembeli,” katanya Rabu (13/12/2017)
Hieski Laoritan, salah seorang penjual telur ayam, mengatakan sejak pekan terakhir harga telur mulai merangkak naik, tetapi dirinya masih bisa menjual telur dengan ukuran jumbo seharga Rp 55.000 per baki . ”Ukuran jumbo memang beda dengan harga partai, dan ukurannya juga semua besar-besar,” jelasnya.
Menurutnya, naiknya harga telur ini disebabkan banyak permintaan masyarakat jelang tahun baru . Banyak masyarakat juga yang menggelar hajatan.
Sementara informasi , Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Kotamobagu per tanggal 8 desember 2017 , menyebutkan harga telur ayam Rp 51.000/ bak , daging Unggas Rp 50.000/ekor, dan daging sapi Rp 110.000/kg. bawang merah Rp 25.000/ kg
Berbeda dengan komoditas lainnya seperti bawang, rica, tomat (Barito) belum ada kenaikan cabai, begitu juga bawang merah masih stabil dan stoknya cukup, seperti yang terpantau di Distributor bawang merah toko Sinar Terang Pasar 23 Maret Gogagoman, menurut Rustam Imran “Harga bawang merah relatif stabil dan cukup,” tutupnya (Josh/Man)