Bolmong, Bulawanews.com – Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait mekanisme penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bank Artha Graha (AG) bersama mitra SP3 menggelar sosialisasi di Desa Sauk, Senin (22/1).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan masyarakat dari beberapa desa yang ada di kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow.
Dari penjelasan yang disampaikan oleh pihak AG mengatakan, bahwa mekanisme pencairan KUR untuk tahun 2018 ini masih sama dengan tahun sebelumnya. Dimana, dari platform 25 juta dicairkan secara bertahap, dan untuk tahap awal berdasarkan kesepakatan mitra SP3 atau “Bapak Angkat” dengan calon nasabah dicairkan 5 juta. Hal ini menyesuaikan dengan kemampuan angsuran para nasabah yang notabene petani.
Selain penjelasan mekanisme tersebut, bank AG juga memberikan kabar gembira kepada calon nasabah mengenai turunya suku bunga KUR di tahun 2018, yang sebelumnya 9 persen menjadi 7 persen pertahun.
” Turunya suku bunga ini tentunya meringankan beban angsuran nasabah, semoga kebijakan ini bisa menjadikan petani lebih sejahtera lagi,” jelas pegawai bank AG.
Disamping itu, mitra (Sosialisasi, Penyaluran, Pengawasan, dan Pembinaan) SP3 pun menambahkan, bahwa untuk proses pembayaran angsuran KUR menyesuaikan dengan waktu panen para petani.
” Bayarnya nanti pada bulan ke7 sejak dicairkanya dana KUR ini, jadi ada kesempatan para nasabah untuk mengumpulkan uang atau hasil panennya kemudian disetorkan ke mitra SP3,” ujar Jaudi dari pihak mitra SP3.
Mitra SP3 Pun mengingatkan kepada masyarakat yang hadir, bahwa dana KUR yang diberikan ini adalah dana milik bank Artha Graha sendiri bukan milik pemerintah, dengan kata lain harus dikembalikan sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati.
Terpisah, mengenai pinjaman KUR ini kepada bulawanews.com Zainal Gobel salah satu calon nasabah mengatakan, sangat senang dengan adanya program yang sangat membantu ini, dan untuk mekanisme pencairan ia setuju jika tahapannya seperti itu. Sebab menurutnya, dengan dicairkannya 5 juta ditahap awal akan menjadikan motivasi bagi petani untuk bersungguh-sungguh dalam menggarap lahan pertanian, dengan begitu pada permohonan ketahap berikutnya dalam rangaka penambahan modal tidak ada hambatan.
” Jika yang dicairkan itu langsung 25 juta tentu kami sebagai petani tidak sanggup membayar angsuran bulanannya. Pasalnya, kami hanya berharap dari hasil panen yang kadang 4 bulan sekali. Jadi, mekanisme pencairan 5 juta ditahap awal ini sudah pas. Namun, harapan saya dana ini secepatnya dicairkan sebelum masa tanam lewat,” harap Zainal petani ladang. (man)