BULAWAN NEWS | Torang pe Media Torang pe Media
Hukrim, Bulawanews.com – Dijerat Undang – undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), FM alias Firasat (50-an) aktivis asal Bolmong resmi ditetapkan Polda Sulut sebagai tersangka beberapa waktu lalu.
Penetapan tersangka tersebut berdasarkan laporan polisi nomor STTLP/1017.a/XII/2017/SPK tanggal 15 Desember 2017. Sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 45 ayat (3) Jo Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang RI No 11 Tahun 2008 yang telah diubah dengan Undang-Undang RI No 19 Tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik.
Seperti dikutip dari salah satu media cetak manado, Kamis (8/03/2018), Kabid Humas Kombes Pol Ibrahim Tompo membenarkan pihaknya telah menerbitkan surat penetapan tersangka.
“Benar bahwa yang bersangkutan sudah ditetapkan tersangka oleh penyidik Polda Sulut,” tegas Kabid Humas.
Demikian pula Ibrahim menegaskan kasus ini masih terus berproses.
“Setelah ditetapkan tersangka, selanjutnya tersangka akan dipanggil untuk diperiksa dalam tahap penyidikan,” pungkasTompo
Sekedar diketahui, penanganan perkara ini berawal dari laporan yang diterima Polda Sulut pertengahan Desember 2017 silam. Oleh Husni Towidjojo SH selaku kuasa hukum Hanny Pontoh yang merupakan Bapak Angkat KUR Mitra SP3 Bolmong Bank Artha Graha Manado.
Dalam laporan, FM dinilai menyebarkan informasi kebohongan di Medsos facebook, jika Hanny Pontoh adalah penipu. Tersangka menulis,
“Inilah contoh kecil bentuk amburadulnya administrasi Bank Artha Graha dan pembodohan/penipuan terhadap rakyat Bolmong yang dilakukan oknum Bank dan oknum bapak angkat dan agen-agen nya”.
Sebelumnya, dalam agenda pemeriksaan yang dijadwalkan Polda Sulut pada Kamis (18/1), FM dikabarkan tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pihak penyidik dengan alasan sedang berada di Jakarta. (Man)
