Kotamobagu, Bulawanews.com – Hingga kini, masih ada sejumlah pelaku usaha miko kecil (UMK) di Kota Kotamobagu yang bertahan. Bahkan, usaha itu sudah mulai jalan sejak puluhan tahun yang lalu. Satu diantaranya adalah, Sarija Paputungan (65), asal Kelurahan Molinow Kecamatan Kotamobagu Barat, yang memuali usaha jenis kue kering (Kolombeng), sejak 30 tahun lalu. Selain Kolombeng, katanya sudah ada beberapa jenis kue lainya, yakni Bronis dan Amandel.
“Alhamdulilah, sampai saat ini, usaha masih tetap jalan. Dan sekarang ini, bukan hanya kue kolombeng yang dikembangkan akan tetapi sudah ada dua jenis kue lainnya, Amandel dan Bronis,” kata Sarija, saat ditemui sejumlah awak media di tempat usahanya tersebut, Kamis (5/04/2018).
Ibu satu anak ini mengungkapkan, Dirinya tidak sendirian untuk menopang produksi kue-nya itu. Ada tiga orang yang sudah siap mebantunya, untuk menyiapkan adonan sampai tahap pembakaran hingga memasukan kue itu ke dalam kemasan. “Sehari bisa bikin Sepuluh bak kue kolombeng, dibantu dengan tiga karyawan,” ujarnya.
Sarija mengaku, bisnis kue Kolombeng cukup menjanjikan, terbukti sekarang ini produksinya terus menungkat bahkan sudah menyebar luas hingga pemasarannya tembus luar daerah.
“Selain swalayan di Kotamobagu, Pemesan ada juga yang dari bandung, Bogor, Jakarta, disana banyak saudara-saudara yang ikut memasarkan kue kolombeng ini, ada juga dari manado hingga Gorontalo. Mereka sudah menjadi langganan kami sejak dulu,” akunya.
Disisi lain, Sarija juga mengapresiasi kebijakan Pemerintah kota (Pemkot) melalui instansi terkait, yang turut terlibat atau membantu dengan memberikan sejumlah bantuan. ”
Pemerintah tahun lalu pernah memberikan bantuan berupa mesin pres label, dengan bantuan itu, bisnis kolombeng ini sudah mempunyai Label, serta ciri Khas sendiri di Kotamobagu,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, kue Kolombeng yang di Packing dengan harga 10.000 per bungkus ini dapat terjual hingga ratusan bungkus per hari. Karena selain permintaan dari puluhan swalayan di kotamobagu, pelaku usaha itu juga memenuhi pesanan dari para pelanggannya. Sebulan penghasilannya, bisa tembus Rp36 juta. (**)