POHUWATO,BULAWANEWS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar orientasi penguatan posyandu dengan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan stunting, Kamis (16/9/2019).
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Permai Marisa di buka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Djoni Nento dan menampilkan narasumber dari Universitas Hasanudin Makasar Jumriani Ansar, SKM,. M.Kes serta diikuti peserta dari puskesmas dan 10 desa lokus stunting yang tersebar di Kecamatan Paguat, Patilanggio, Wanggarasi, Lemito, Popayato Timur serta Popayato.
Dalam sambutannya Sekda Djoni Nento, menjelaskan terjadinya stunting akibat pertumbuhan yang tidak bagus seperti gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga anak menjadi lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir.
“Upaya dalam menurunkan prevalensi stunting,merupakan tantangan yang harus dihadapi tidak hanya oleh pemerintah daerah, pusat, namun juga seluruh lapisan masyarakat Termasuk pula peran dan tanggungjawab suami maupun istri, karena ketika sudah berkeluarga maka kewajiban suami memberikan makanan yang bergizi kepada istri. Demikian pula istri harus banyak makan makanan yang bergizi” terang Nento
“Keberadaan Posyandu tentu tidak lepas dao para kadernya, mereka inilah ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan balita bersama dan Dinkes dalam menurunkan angka stunting, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai stunting serta penanganannya. Karena ini akan mengancam generasi kedepan jika kita tidak beri perhatian serius” paparnya
Sementara itu, Jumriani Ansar menjelaskan, Unhas dijadikan mitra oleh Kemenkes menjadi pendamping untuk Indonesia bagian timur dengan membawahi 12 provinsi 54 kabupaten yang menjadi lokus stunting
“Di provinsi gorontalo ada 3 daerah yang menjadi lokus yakni pohuwato, boalemo dan kabupaten gorontalo” ucapnya
Kabid Kesmas, Irwan Samawati menambahkan, lokus stunting di pohuwato pada 2019, Angka stunting di pohuwato secara statistik ada penurunan, pada 2015 angka stunting sekitar 36 persen, 2016 turun menjadi 34 persen, 2017 di 32 persen. Secara nasional prevalensi angka stunting masih cukup tinggi
“Alhamdulillah ada kabar terbaru sudah keluar riset kesehatan bahwa pohuwato untuk prevalensi angka stunting di bawah 2 tahun berada di zona hijau, berharap kedepannya anak-anak didaerah ini dapat tumbuh dan berkembang dengan miliki kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar mampu berkompetisi sebagai generasi penerus di bumi panua ini” tutup Samawati (Dahlan)