KOTAMOBAGU, BULAWANEWS.COM – Kelurahan Mogolaing menggelar kerja bakti Minggu (16/8) bersih di lokasi pekuburan miilik kelurahan tersebut yang berada Desa Kopandakan II, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong
Meski berjarak sekitar 10 kilometer dari Kelurahan Mogolaing, namun antusias dan kesadaran masyarakat untuk datang bergotong royong begitu tinggi
Lurah Mogolaing, Tonny Ponongoa mengatakan, kerja bakti kali ini pihaknya mengerahkan seluruh aparat kelurahan serta masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan dan warga
Kegiatan kerja bakti diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan rumah singgah dan pembuatan pagar keliling dipimpin lansung Lurah Mogolaing
“Melalui kegiatan hari ini, secara tidak langsung dapat memberikan suatu edukasi secara spritual kepada masyarakat bahwa, apapun status sosial kita, suatu saat akan kembali ke tempat peristirahatan terakhir, dan akan berada di tempat ini. Maka itu, tempat peristirahatan kita yang terakhir harus kita benahi dari sekarang,” ungkapnya.
Dikatakan, kegiatan pembenahan dan pengadaan beberapa fasilitas di lokasi pekuburan umum ini dilakukan secara bertahap, yang dimulai dengan pembangunan rumah singgah.
“Secara include, pembangunan rumah singgah dan pagar keliling sudah harus dilaksanakan, tentunya secara bertahap dan disesuiakan dengan anggaran yang ada,” ujar Tonny.
Lebih lanjut, Tonny yang juga pemegang lisensi Wasit Nasional PSSI menjelaskan, untuk anggaran pembangunan rumah singgah dan pagar keliling, serta pengadaan fasilitas lainnya, berasal dari swadaya masyarakat.
“Anggarannya kita ambil dari swadaya masyarakat, sebagaimana disepakati. Swadaya dibagi berdasarkan beberapa klasifikasi. Jadi, ada klasifikasi A, B, C, dan D. Masyarakat tinggal memilih mau memberikan swadaya berdasarkan klasifikasi yang mana,” terangnya.
Menurut dia, keberadaan rumah singgah sangat penting untuk segera dibangun. Sebab, jarak lokasi pekuburan umum dengan Kelurahan Mogolaing lumayan jauh, kurang lebih 10 kilometer.
“Salah satu pertimbangan harus segera dibangun rumah singgah, adalah pertimbangan sosial. Mengingat, jika nanti dilakukan penguburan dalam kondisi hujan ataupun malam hari, lantas tidak ada fasilitas rumah singgah bagaimana?. Sehingga itu, bangunan ini dianggap penting dan harus segera diselesaikan secapatnya,” pungkas Papa Arman, sapaan akrab Lurah Mogolaing yang dikenal tegas (*)