BULAWAN NEWS | Torang pe Media Torang pe Media
BULAWANEWS.COM, POLITIK – Insiden kekerasan yang mencuat selama debat kedua Pilkada Kota Kotamobagu menimbulkan gelombang kontroversi, terutama setelah beberapa media memberitakan dugaan keterlibatan simpatisan pasangan calon nomor 3, Nayodo Koerniawan dan Sri Tanti Angkra (NK-STA).
Kabar ini segera ditanggapi serius oleh tim hukum NK-STA, yang menilai pemberitaan tersebut tidak berdasar dan merugikan citra pasangan calon mereka.
Muhammad Iqbal, SH, MH, CTA, yang menjadi kuasa hukum NK-STA, menyatakan langkah tegas untuk melaporkan media-media terkait ke Dewan Pers dan mengajukan somasi. “Kami akan mengajukan hak jawab dan melakukan somasi kepada media yang telah menyebut simpatisan NK-STA terlibat tanpa dasar yang jelas,” ungkap Iqbal, menegaskan pentingnya verifikasi dalam pemberitaan. Tim NK-STA mengaku telah mengumpulkan bukti kuat yang menyatakan bahwa tidak ada anggota satgas atau simpatisan NK-STA yang terlibat dalam insiden kekerasan tersebut.
Lebih lanjut, Iqbal menyebut bahwa pihaknya akan mengawasi kasus ini secara ketat sembari membuka dialog dengan media untuk mengupayakan penyelesaian yang bijak.
Di sisi lain, Frani Sendow, Ketua Satgas NK-STA, turut memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa setelah mengecek video kejadian, pihaknya memastikan simpatisan NK-STA tidak terlibat. “Ini bukan hanya soal klarifikasi, tapi juga soal menjaga nama baik pasangan NK-STA,” ujar Frani dengan tegas.
Tim NK-STA menyatakan bahwa mereka akan terus mengawal proses hukum ini demi menjaga integritas pasangan calon.
Di akhir pernyataannya, Frani juga mengajak semua pihak untuk menjaga suasana damai selama Pilkada, dengan harapan proses demokrasi ini berjalan lancar. (*)
